Kamis, 26 April 2018

Kisah Tengah Malam (Bagian 1)


Pada suatu malam, aku dikejutkan oleh sebuah buku yang jatuh tepat didepan mataku. Buku itu berjudul "Kisah Tengah Malam". Buku ini memiliki 3 kisah yang ditulis di dalamnya. Karena rasa penasaran, aku akhirnya membaca buku itu sampai tuntas.

Di buku ini diceritakan bahwa seorang remaja yang sedang menjelajah dunia mimpi, remaja itu bisa memasuki tiga mimpi orang lain dan menyaksikan mimpi tersebut. Awal mula kisahnya terjadi pada mimpi orang pertama, remaja itu bertemu dengan tiga orang pria berbadan besar disebuah perbatasan hutan. Remaja itu diajak untuk pergi ke sebuah tempat di hutan. Pada awalnya ia enggan untuk memasuki hutan, terlihat hutan itu sangat menyeramkan dan diselimuti kabut yang tebal. Tapi ia dipaksa untuk mengiyakannya dan mulai berjalan ke dalam hutan. Didalam hutan, banyak sekali ditumbuhi pohon pinus yang tinggi menjulang, atmosfer di hutan itu mulai terasa olehnya. Udara dingin disertai kabut yang tebal menambah suasana mencekam dari hutan tersebut.

Ia semakin dalam menyusuri hutan, dan pada akhirnya sampailah ia tepat ditengah hutan. Ditengah tengah hutan tersebut, berdiri sebuah rumah kecil yang terbuat dari kayu. Terlihat dari jauh, rumah kecil itu sepertinya ada penghuninya karna terdapat cahaya didalamnya. Cahaya dari rumah tersebut seperti mengisyaratkan remaja itu untuk masuk ke dalamnya.

Remaja itu merasa ketakutan akan isi yang ada di dalam rumah tersebut "Mungkin itu bukan ide yang baik" ucapnya. Tapi ketiga orang berbadan besar memaksanya untuk masuk. Jantungnya mulai berdegup kencang dan keringatnya bercucuran. Ia mulai berjalan menuju rumah tersebut. Setiap langkah yang ia jalani, seperti berjalan dalam dunia kematian. Kini mulai terasa hawa dingin yang berasal dari rumah itu. Ia semakin dekat, dengan langkah perlahan aku mendekati rumah itu. Rumah kecil itu semakin jelas terlihat. Remaja itu berhenti sejenak dan melihat ke arah belakang. Tiga pria berbadan besar yang tadi sudah menghilang ditelan oleh kabut. Hawa menakutkan hutan tersebut membuatnya ingin berteriak meminta bantuan. Tapi sangat tidak mungkin bahwa ada orang lain yang mendengarnya, mengingat ini semua hanyalah mimpi. "Ini adalah mimpi, tak ada yang perlu ku takutkan" ucapnya.

Remaja itu meneruskan langkahnya mendekati rumah tersebut. Kini, ia semakin dekat dan dekat. Pintu rumah itu mulai terbuka dengan sendirinya. Suara deritan pintu itu membuat jantungnya berdegup kencang. Dari luar, keadaan dalam rumah itu sangat gelap. Tidak terlihat apapun kecuali warna hitam pekat yang menyelimuti isi dari rumah tersebut. Padahal di jendela, terlihat lampu dari dalam rumah itu menyala.

Dengan berat hati, aku melangkah masuk ke dalam rumah itu. Keadaan masih sangat gelap.
Tapp...
            Tapp...
    Tapp...
Suara langkah kaki nya yang hanya terdengar. Sangat sunyi, sangat dingin, dan suasanya sangat mencekam. Terbesit sesaat dibenaknya, remaja itu sangat penasaran dengan apa yang di mimpikan oleh orang ini hingga membawanya sampai ke sini. "Mungkin hal yang sangat ditakutinya" pikirnya. Sebuah pintu mulai terlihat olehnya, pintu yang terbuat dari kayu. Remaja itu berlari menghampiri pintu tersebut. Ia memegang kenop pintunya. "Dingin..." Kenop pintu itu terasa sangat dingin. Sebenarnya ia sangat ketakutan, tapi ia harus membuka pintu itu. Perlahan ia membuka pintu tersebut. Sedikit demi sedikit ia mulai melihat isinya.

Sebuah hamparan salju...

Hamparan salju yang begitu luas. Remaja itu mengatupkan lengannya, ia menggigil kedinginan. Remaja itu melangkah maju, ia melihat sebuah perapian di depannya. Tapi diperapian itu terbaring seseorang.

Ia mendekatinya, terlihat dengan jelas wajah orang itu. Wajahnya sangat pucat bagaikan mayat. Kulitnya pun sama. Dan ditangannya, ia memegang sesuatu. Secarik kertas yang bertuliskan sesuatu. Remaja itu mengambilnya, dan melihat tulisannya. Dikertas itu tertulis "You're next!" dan sebuah tulisan yang terletak di pojok kanan bawah "-Death-". Dengan sangat terkejut ia melemparkan kertasnya. Kertas itu jatuh di tumpukan saju dan  mulai berubah warnanya menjadi merah darah.

(Bersambung...)

Kelanjutan kisahnya akan di upload minggu depan :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar