Sabtu, 05 Mei 2018

Tali Pocong


Sudah beberapa hari ini aku sering dihantui oleh pocong yang tak lain adalah saudara ku sendiri. Aku sangat ketakutan. Sudah berkali kali aku meminta bantuan orang pintar. Tapi tak kunjung berhasil. Malah hantu itu terus terusan mengikutiku kemana pun aku pergi. Teman teman ku percaya bahwa ini adalah kesalahanku sendiri. Aku melupakan suatu hal yang sangat penting ketika aku menguburkan saudaraku. Dan alhasil beginilah kondisinya sekarang. Aku masih dihantui olehnya.

Kamis, 03 Mei 2018

Kisah Tengah Malam (Bagian 2)

Kertas itu berubah warnanya menjadi merah darah. Jantungnya mulai berdegup, seluruh badannya mengeluarkan keringat, kakinya mengigil, dan perasaannya mulai tidak karuan. Ia menoleh kearah orang tadi, "Hilang!" orang tersebut menghilang. Yang tersisa darinya hanya salju bekas tindihannya. Remaja itu perlahan mundur, menjauh dari tempat itu. Tapi langkahnya terhenti ketika ia sadar bahwa dibelakangnya ada seseorang.

Kini ia sangat ketakutan. Karena ia tau bahwa ada sesuatu yang aneh tepat dibelakangnya. Dan ketika ia menoleh, pasti sosok itu akan mengancam nyawanya. Tapi sesaat ia teringat bahwa itu hanyalah mimpi. "Yaa...! Ini hanyalah sebuah mimpi! Tak ada yang perlu ditakutkan" pikirnya. Perlahan namun pasti, ia mulai menoleh ke belakang. Perasaannya sangat tidak karuan. Remaja itu mulai melihat dengan jelas siapa orang itu. Orang yang ia kenal. Sesaat ia melihatnya, dan sesaat pula ia menghilang. Sosok itu adalah orang yang berbaring diatas salju tadi.

Muka orang itu sangat mengerikan. Berbeda dengan yang ia temukan tadi. Mukanya dipenuhi oleh darah yang mengalir dari ujung kepalanya. Kulitnya keriput hingga terlihat sampai ke bentum tulangnya. Matanya berwarna merah darah, hidungnya bengkok, dan mulutnya yang terlihat seperti dijahit. Sangat menakutkan. Remaja itu sangat ketakutan hingga ia tak sanggup untuk lari. Kakinya terasa lemas. Ia hanya bisa menatap wajah orang itu dengan rasa takut yang menguasainya. Sesaat pikirannya kosong, remaja itu mulai menutup matanya dan akhirnya ia pingsan.

(Bersambung...)

Lanjutan ceritanya akan di update minggu depan :D

Sabtu, 28 April 2018

Santet


"Hai, sayang... apa kabar kamu hari ini?" aku menyapa Doni. Dia adalah pacar baruku, beberapa hari lalu aku jadian dengannya. "Ohh... hai, kabarku baik! Terimakasih sayang!" Balasnya. Kata orang orang, dia adalah cowok yang baik dan perhatian dengan pacarnya. Tapi menurutku tidak! menurutku dia adalah tipe cowok 'mata keranjang'. Tiap ada cewek cantik lewat, matanya langsung fokus ke cewe itu. Tidak peduli ada aku disitu atau tidak. "Oh! lihat rambut mu Doni! sungguh berantakan." Kataku kepadanya. "Ahh... iya, aku lupa merapikannya tadi". Aku langsung mendekatinya dan mulai merapikan rambutnya. "Aaww!! hati hati sayang... itu sedikit sakit". katanya sambil memegang tanganku yang sedang merapikan rambutnya. "Iya sayang, maaf yah..." kataku dengan lemah lembut padanya.

Sekarang aku sedang berada di photoboth dengannya. Aku meminta ia berfoto sendiri tanpaku. Ia setuju. Kini aku mendapatkan fotonya. "Foto ini akan ku jadikan kenangan, dan satunya lagi akan kurahasiakan". Dengan senyuman ia berkata padaku "Iya sayang". Setelah semuanya selesai aku langsung pergi dan membuat sebuah boneka yang 'cantik' untuk hadiah perpisahan padanya.

Esoknya ia ditemukan tewas tanpa sebab. Aku merasa sangat puas. Kini semuanya berakhir.

.
.
.

Surat


Aku sedang berlibur ke Korea. Disana adalah tempat yang tepat untuk menghabiskan waktu liburanku. Aku mengakui bahwa orang orang disini sangat ramah. Terlebih tetanggaku, ia sering kali menemui ku. Memastikan bahwa aku baik baik saja. Yaaa... mungkin ini berlebihan, tapi aku selalu berkata padanya bahwa aku tidak apa apa.

Tiap paginya, aku selalu menemukan surat didepan rumahku. Isi surat itu tidaklah terlalu mengangguku. Isinya hanyalah ucapan ingin berkenalan denganku yang ditulis dengan tinta merah. "Hmm... Mungkin aku harus bertemu dan berkenalan langsung dengannya".

Kamis, 26 April 2018

Kisah Tengah Malam (Bagian 1)


Pada suatu malam, aku dikejutkan oleh sebuah buku yang jatuh tepat didepan mataku. Buku itu berjudul "Kisah Tengah Malam". Buku ini memiliki 3 kisah yang ditulis di dalamnya. Karena rasa penasaran, aku akhirnya membaca buku itu sampai tuntas.

Di buku ini diceritakan bahwa seorang remaja yang sedang menjelajah dunia mimpi, remaja itu bisa memasuki tiga mimpi orang lain dan menyaksikan mimpi tersebut. Awal mula kisahnya terjadi pada mimpi orang pertama, remaja itu bertemu dengan tiga orang pria berbadan besar disebuah perbatasan hutan. Remaja itu diajak untuk pergi ke sebuah tempat di hutan. Pada awalnya ia enggan untuk memasuki hutan, terlihat hutan itu sangat menyeramkan dan diselimuti kabut yang tebal. Tapi ia dipaksa untuk mengiyakannya dan mulai berjalan ke dalam hutan. Didalam hutan, banyak sekali ditumbuhi pohon pinus yang tinggi menjulang, atmosfer di hutan itu mulai terasa olehnya. Udara dingin disertai kabut yang tebal menambah suasana mencekam dari hutan tersebut.

Ia semakin dalam menyusuri hutan, dan pada akhirnya sampailah ia tepat ditengah hutan. Ditengah tengah hutan tersebut, berdiri sebuah rumah kecil yang terbuat dari kayu. Terlihat dari jauh, rumah kecil itu sepertinya ada penghuninya karna terdapat cahaya didalamnya. Cahaya dari rumah tersebut seperti mengisyaratkan remaja itu untuk masuk ke dalamnya.

Remaja itu merasa ketakutan akan isi yang ada di dalam rumah tersebut "Mungkin itu bukan ide yang baik" ucapnya. Tapi ketiga orang berbadan besar memaksanya untuk masuk. Jantungnya mulai berdegup kencang dan keringatnya bercucuran. Ia mulai berjalan menuju rumah tersebut. Setiap langkah yang ia jalani, seperti berjalan dalam dunia kematian. Kini mulai terasa hawa dingin yang berasal dari rumah itu. Ia semakin dekat, dengan langkah perlahan aku mendekati rumah itu. Rumah kecil itu semakin jelas terlihat. Remaja itu berhenti sejenak dan melihat ke arah belakang. Tiga pria berbadan besar yang tadi sudah menghilang ditelan oleh kabut. Hawa menakutkan hutan tersebut membuatnya ingin berteriak meminta bantuan. Tapi sangat tidak mungkin bahwa ada orang lain yang mendengarnya, mengingat ini semua hanyalah mimpi. "Ini adalah mimpi, tak ada yang perlu ku takutkan" ucapnya.

Remaja itu meneruskan langkahnya mendekati rumah tersebut. Kini, ia semakin dekat dan dekat. Pintu rumah itu mulai terbuka dengan sendirinya. Suara deritan pintu itu membuat jantungnya berdegup kencang. Dari luar, keadaan dalam rumah itu sangat gelap. Tidak terlihat apapun kecuali warna hitam pekat yang menyelimuti isi dari rumah tersebut. Padahal di jendela, terlihat lampu dari dalam rumah itu menyala.

Dengan berat hati, aku melangkah masuk ke dalam rumah itu. Keadaan masih sangat gelap.
Tapp...
            Tapp...
    Tapp...
Suara langkah kaki nya yang hanya terdengar. Sangat sunyi, sangat dingin, dan suasanya sangat mencekam. Terbesit sesaat dibenaknya, remaja itu sangat penasaran dengan apa yang di mimpikan oleh orang ini hingga membawanya sampai ke sini. "Mungkin hal yang sangat ditakutinya" pikirnya. Sebuah pintu mulai terlihat olehnya, pintu yang terbuat dari kayu. Remaja itu berlari menghampiri pintu tersebut. Ia memegang kenop pintunya. "Dingin..." Kenop pintu itu terasa sangat dingin. Sebenarnya ia sangat ketakutan, tapi ia harus membuka pintu itu. Perlahan ia membuka pintu tersebut. Sedikit demi sedikit ia mulai melihat isinya.

Sebuah hamparan salju...

Hamparan salju yang begitu luas. Remaja itu mengatupkan lengannya, ia menggigil kedinginan. Remaja itu melangkah maju, ia melihat sebuah perapian di depannya. Tapi diperapian itu terbaring seseorang.

Ia mendekatinya, terlihat dengan jelas wajah orang itu. Wajahnya sangat pucat bagaikan mayat. Kulitnya pun sama. Dan ditangannya, ia memegang sesuatu. Secarik kertas yang bertuliskan sesuatu. Remaja itu mengambilnya, dan melihat tulisannya. Dikertas itu tertulis "You're next!" dan sebuah tulisan yang terletak di pojok kanan bawah "-Death-". Dengan sangat terkejut ia melemparkan kertasnya. Kertas itu jatuh di tumpukan saju dan  mulai berubah warnanya menjadi merah darah.

(Bersambung...)

Kelanjutan kisahnya akan di upload minggu depan :D

Zombie Apocalypse

Aku menonton sebuah film zombie, diceritakan bahwa dalam film itu ada sebuah wabah zombie yang menyebar keseluruh dunia. Dan kini, dunia dipenuhi oleh zombie. Orang orang yang selamat, harus mampu bertahan hidup ditengah tengah krisis dunia karena wabah zombie. Banyak yang memilih untuk tetap tinggal dirumah, dan tak sedikit pula yang bertahan dengan cara berpindah pindah.

Film ini sangat seru, benar benar sangat bagus kualitasnya. Dan tentunya, di labelnya tertera "Berdasarkan Kisah Nyata".

"Hmm... Harus ku akui bahwa film ini cukup menghibur" kataku dengan santainya. "Kalian pun harus menonton ini, jangan hanya bisanya memakan daging saja"

Kisah Bloody Marry

Setiap aku bercermin, aku merasa aneh pada bayanganku. Rasanya, bukan seperti aku yang dulu lagi. Aku tampak berbeda, mereka (bayanganku) terlihat sangat ketakutan ketika aku sedang bercermin dengan penuh senyuman sinis. Apalagi ketika aku mendekatkan diri didepan kaca. Bayanganku tiba tiba menghilang.

Anehnya lagi, aku selalu bercermin di ruang yang gelap dan setelah itu aku merasa ada yang memanggil namaku sebanyak tiga kali. Aku seperti hantu yang sangat ditakuti oleh bayangan. Padahal dulu aku sangat cantik.