Sabtu, 28 April 2018

Santet


"Hai, sayang... apa kabar kamu hari ini?" aku menyapa Doni. Dia adalah pacar baruku, beberapa hari lalu aku jadian dengannya. "Ohh... hai, kabarku baik! Terimakasih sayang!" Balasnya. Kata orang orang, dia adalah cowok yang baik dan perhatian dengan pacarnya. Tapi menurutku tidak! menurutku dia adalah tipe cowok 'mata keranjang'. Tiap ada cewek cantik lewat, matanya langsung fokus ke cewe itu. Tidak peduli ada aku disitu atau tidak. "Oh! lihat rambut mu Doni! sungguh berantakan." Kataku kepadanya. "Ahh... iya, aku lupa merapikannya tadi". Aku langsung mendekatinya dan mulai merapikan rambutnya. "Aaww!! hati hati sayang... itu sedikit sakit". katanya sambil memegang tanganku yang sedang merapikan rambutnya. "Iya sayang, maaf yah..." kataku dengan lemah lembut padanya.

Sekarang aku sedang berada di photoboth dengannya. Aku meminta ia berfoto sendiri tanpaku. Ia setuju. Kini aku mendapatkan fotonya. "Foto ini akan ku jadikan kenangan, dan satunya lagi akan kurahasiakan". Dengan senyuman ia berkata padaku "Iya sayang". Setelah semuanya selesai aku langsung pergi dan membuat sebuah boneka yang 'cantik' untuk hadiah perpisahan padanya.

Esoknya ia ditemukan tewas tanpa sebab. Aku merasa sangat puas. Kini semuanya berakhir.

.
.
.

Surat


Aku sedang berlibur ke Korea. Disana adalah tempat yang tepat untuk menghabiskan waktu liburanku. Aku mengakui bahwa orang orang disini sangat ramah. Terlebih tetanggaku, ia sering kali menemui ku. Memastikan bahwa aku baik baik saja. Yaaa... mungkin ini berlebihan, tapi aku selalu berkata padanya bahwa aku tidak apa apa.

Tiap paginya, aku selalu menemukan surat didepan rumahku. Isi surat itu tidaklah terlalu mengangguku. Isinya hanyalah ucapan ingin berkenalan denganku yang ditulis dengan tinta merah. "Hmm... Mungkin aku harus bertemu dan berkenalan langsung dengannya".

Kamis, 26 April 2018

Kisah Tengah Malam (Bagian 1)


Pada suatu malam, aku dikejutkan oleh sebuah buku yang jatuh tepat didepan mataku. Buku itu berjudul "Kisah Tengah Malam". Buku ini memiliki 3 kisah yang ditulis di dalamnya. Karena rasa penasaran, aku akhirnya membaca buku itu sampai tuntas.

Di buku ini diceritakan bahwa seorang remaja yang sedang menjelajah dunia mimpi, remaja itu bisa memasuki tiga mimpi orang lain dan menyaksikan mimpi tersebut. Awal mula kisahnya terjadi pada mimpi orang pertama, remaja itu bertemu dengan tiga orang pria berbadan besar disebuah perbatasan hutan. Remaja itu diajak untuk pergi ke sebuah tempat di hutan. Pada awalnya ia enggan untuk memasuki hutan, terlihat hutan itu sangat menyeramkan dan diselimuti kabut yang tebal. Tapi ia dipaksa untuk mengiyakannya dan mulai berjalan ke dalam hutan. Didalam hutan, banyak sekali ditumbuhi pohon pinus yang tinggi menjulang, atmosfer di hutan itu mulai terasa olehnya. Udara dingin disertai kabut yang tebal menambah suasana mencekam dari hutan tersebut.

Ia semakin dalam menyusuri hutan, dan pada akhirnya sampailah ia tepat ditengah hutan. Ditengah tengah hutan tersebut, berdiri sebuah rumah kecil yang terbuat dari kayu. Terlihat dari jauh, rumah kecil itu sepertinya ada penghuninya karna terdapat cahaya didalamnya. Cahaya dari rumah tersebut seperti mengisyaratkan remaja itu untuk masuk ke dalamnya.

Remaja itu merasa ketakutan akan isi yang ada di dalam rumah tersebut "Mungkin itu bukan ide yang baik" ucapnya. Tapi ketiga orang berbadan besar memaksanya untuk masuk. Jantungnya mulai berdegup kencang dan keringatnya bercucuran. Ia mulai berjalan menuju rumah tersebut. Setiap langkah yang ia jalani, seperti berjalan dalam dunia kematian. Kini mulai terasa hawa dingin yang berasal dari rumah itu. Ia semakin dekat, dengan langkah perlahan aku mendekati rumah itu. Rumah kecil itu semakin jelas terlihat. Remaja itu berhenti sejenak dan melihat ke arah belakang. Tiga pria berbadan besar yang tadi sudah menghilang ditelan oleh kabut. Hawa menakutkan hutan tersebut membuatnya ingin berteriak meminta bantuan. Tapi sangat tidak mungkin bahwa ada orang lain yang mendengarnya, mengingat ini semua hanyalah mimpi. "Ini adalah mimpi, tak ada yang perlu ku takutkan" ucapnya.

Remaja itu meneruskan langkahnya mendekati rumah tersebut. Kini, ia semakin dekat dan dekat. Pintu rumah itu mulai terbuka dengan sendirinya. Suara deritan pintu itu membuat jantungnya berdegup kencang. Dari luar, keadaan dalam rumah itu sangat gelap. Tidak terlihat apapun kecuali warna hitam pekat yang menyelimuti isi dari rumah tersebut. Padahal di jendela, terlihat lampu dari dalam rumah itu menyala.

Dengan berat hati, aku melangkah masuk ke dalam rumah itu. Keadaan masih sangat gelap.
Tapp...
            Tapp...
    Tapp...
Suara langkah kaki nya yang hanya terdengar. Sangat sunyi, sangat dingin, dan suasanya sangat mencekam. Terbesit sesaat dibenaknya, remaja itu sangat penasaran dengan apa yang di mimpikan oleh orang ini hingga membawanya sampai ke sini. "Mungkin hal yang sangat ditakutinya" pikirnya. Sebuah pintu mulai terlihat olehnya, pintu yang terbuat dari kayu. Remaja itu berlari menghampiri pintu tersebut. Ia memegang kenop pintunya. "Dingin..." Kenop pintu itu terasa sangat dingin. Sebenarnya ia sangat ketakutan, tapi ia harus membuka pintu itu. Perlahan ia membuka pintu tersebut. Sedikit demi sedikit ia mulai melihat isinya.

Sebuah hamparan salju...

Hamparan salju yang begitu luas. Remaja itu mengatupkan lengannya, ia menggigil kedinginan. Remaja itu melangkah maju, ia melihat sebuah perapian di depannya. Tapi diperapian itu terbaring seseorang.

Ia mendekatinya, terlihat dengan jelas wajah orang itu. Wajahnya sangat pucat bagaikan mayat. Kulitnya pun sama. Dan ditangannya, ia memegang sesuatu. Secarik kertas yang bertuliskan sesuatu. Remaja itu mengambilnya, dan melihat tulisannya. Dikertas itu tertulis "You're next!" dan sebuah tulisan yang terletak di pojok kanan bawah "-Death-". Dengan sangat terkejut ia melemparkan kertasnya. Kertas itu jatuh di tumpukan saju dan  mulai berubah warnanya menjadi merah darah.

(Bersambung...)

Kelanjutan kisahnya akan di upload minggu depan :D

Zombie Apocalypse

Aku menonton sebuah film zombie, diceritakan bahwa dalam film itu ada sebuah wabah zombie yang menyebar keseluruh dunia. Dan kini, dunia dipenuhi oleh zombie. Orang orang yang selamat, harus mampu bertahan hidup ditengah tengah krisis dunia karena wabah zombie. Banyak yang memilih untuk tetap tinggal dirumah, dan tak sedikit pula yang bertahan dengan cara berpindah pindah.

Film ini sangat seru, benar benar sangat bagus kualitasnya. Dan tentunya, di labelnya tertera "Berdasarkan Kisah Nyata".

"Hmm... Harus ku akui bahwa film ini cukup menghibur" kataku dengan santainya. "Kalian pun harus menonton ini, jangan hanya bisanya memakan daging saja"

Kisah Bloody Marry

Setiap aku bercermin, aku merasa aneh pada bayanganku. Rasanya, bukan seperti aku yang dulu lagi. Aku tampak berbeda, mereka (bayanganku) terlihat sangat ketakutan ketika aku sedang bercermin dengan penuh senyuman sinis. Apalagi ketika aku mendekatkan diri didepan kaca. Bayanganku tiba tiba menghilang.

Anehnya lagi, aku selalu bercermin di ruang yang gelap dan setelah itu aku merasa ada yang memanggil namaku sebanyak tiga kali. Aku seperti hantu yang sangat ditakuti oleh bayangan. Padahal dulu aku sangat cantik.

Sabtu, 21 April 2018

Pengumuman


Assalamualaikum teman teman 😀

Salam sejahtera bagi kita semua,
Perkenalkan saya Azura selaku penulis di blog ini 🙌 saya harap teman teman semua terhibur setelah berkunjung di blog ini.

Saya aka meng-update cerita pada setiap malam jum'at dan malam minggu (untuk menemani yang jomblo 😄 *kidding). Oh ya, saya menulis di blog ini tidak bermaksud untuk menyindir, menghina, menghujat, apalagi untuk membanggakan diri. Saya menulis ini hanya untuk menyalurkan hobi saya 😊

Sekian dari saya, terimakasih untuk perhatiannya. Mohon koreksinya jika ada kesalahan atau semacamnya. Terimakasih...

Wassalamualaikum wr.b

When You See It...


Apakah kalian pernah berpikir bahwa semua hal didunia ini baik yang hidup maupun yang tidak adalah nyata? Jawabannya adalah Tidak!

Hal hal yang semu didunia ini pun ada. Sangat semu... hingga indera kita tak mampu merasakannya, hanya orang orang tertentulah yang bisa merasakan kehadiran hal hal yang semu didunia ini. Apakah kalian yakin? Apakah kalian percaya?!

Hal ini terjadi kepadaku, seorang anak laki laki berusia 12 tahun. Pada umurku yang sekarang, aku bisa merasakan hal yang tidak bisa dirasakan oleh orang lain seperti melihat hantu, bayangan tentang masa depan, bahkan yang lebih mengejutkan lagi aku bisa melihat bayangan kematian dari seseorang. Bayangan kematian ini sering kulihat menempel pada seseorang dan sehari setelahnya orang itu akan kehilangan nyawanya.

Suatu hari, aku melihat bayangan kematian itu menempel pada ibuku. Aku sudah berusaha untuk memberitahu ibuku, tapi ibuku tidak percaya. Dia menganggap mungkin aku terlalu banyak menonton film horror. Mungkin juga karena usiaku ini yang masih muda, sulit bagi orang yang sudah tua untuk mempercayai seorang bocah yang berusia 12 tahun. Aku mulai menyerah memberitahu ibuku, dan pergi ke kamar untuk menenangkan diriku. Bukan diriku yang tenang, tapi malah aku mengeluarkan air mata "Ke... Kenapa aku menangis?"

Keesokan harinya, hal yang tidak aku inginkan akhirnya terjadi. Ibuku meninggal...

Aku tidak ingat dengan pasti kenapa ia meninggal, kata polisi yang menyelidiki kasus itu mereka tidak menemukan bekas luka yang menyebabkan kematian secara fisik. Dan hasil lab juga tidak menemukan hasil penyakit yang diderita oleh ibuku. Aku sangat heran mendengarnya dan terus memikirkannya. Yang sangat ku ingat adalah pada saat itu aku tidak mengeluarkan air mata sedikitpun, padahal orang yang kucintai kini sudah tiada. Tapi aku malah menganggapnya angin yang lewat dan seperti tidak terjadi apa apa.

"Hmm... itulah hal yang terakhir ku ingat dari orang yang terakhir menjadi tumbalku." kataku sambil melihat sejejeran mayat keluargaku yang sudah membusuk. "Kini usiaku sudah 17 tahun ibu"

Ma'nene


Angin sejuk menghempaskan rambutku yang tergerai lebat. Suasana malam yang dingin disertai dengan suara suara didalam kegelapan malam yang menemani malamku. Malam ini langit begitu cerah, bintang bintang menampakkan cahayanya ke Bumi, serta sinar rembulan yang terang menyinari kegelapan malam disini. Tepatnya di Tana Toraja. Aku sedang berlibur disini, melupakan semua kesibukanku dikota.

Malam ini aku ingin melihat lihat tempat ini. Aku berjalan memasuki perbatasan hutan yang gelap. Tidak ada pencahayaan, hanya sinar rembulanlah yang menyinari hutan tersebut. Sedikit samar, tapi aku yakin melihat bayangan seseorang disana. Aku berjalan mendekatinya. "Permisi, apakah ada orang disana?" tanyaku sambil sedikit demi sedikit berjalan menuju bayangan tersebut. Tapi, bayangan itu dengan perlahan menjauh dariku. Aku mengikutinya dengan hati-hati. Dilihat dari belakang ia sepertinya seorang perempuan berusia sekitar 60-70 tahun. Rambutnya yang panjang digerai serta banyak ditumbuhi oleh uban. Kulitnya sangat kusut dan kering. Ada warna putih kecokelatan ditangannya. "Sepertinya ia terkena luka bakar" pikirku. ketika aku ajak bicara, ia hanya diam saja.

Semakin lama ia berjalan menuju pedalaman hutan. Aku hanya bisa mengikutinya sampai sini, dan kembali menuju desa. Tapi didesa aku bertemu dengan rombongan warga. Bulu kudukku mulai berdiri ketika salah seorang warga berkata bahwa mereka sedang menggelar ritual Ma'nene.

Telur


"Jangan pernah membawa telur ayam kampung ke dalam hutan"

Itulah mitos yang ada didaerahku, yaitu di Kalimantan. Mitos ini sudah turun temurun dipercayai oleh masyarakat disana. Konon katanya, jika kalian membawa telur ayam kampung ke dalam hutan, maka akan terjadi hal yang tidak di inginkan seperti gangguan oleh makhluk halus. Hal itu terjadi padaku, sebuah kisah yang akan ku bagi pada kalian.

Pada hari yang cerah disebuah daerah pinggiran Kalimantan, ditengah keramaian sebuah pasar swalayan. Aku sedang mencari bahan bahan makanan seperti sayur mayur, rempah rempah, sedikit buah buahan, dan yang paling penting yaitu telur ayam kampung. Sudah berjam jam aku mencari dari pelosok hingga ke pelosok pasar lainnya. Akhirnya barang yang kutemui sudah lengkap semuanya.

Setelah semua tugasku selesai. Aku kembali ke desaku. Jarak antara pasar dengan desaku terbilang cukup jauh, bisa mencapai 10-15 km. Dan bisa memakan waktu hingga 3-4 jam jika berjalan kaki. Ditambah dengan jalan yang menanjak dan terjal yang menghiasi perjalananku.

Hingga aku sampai di sebuah hutan. Keadaan sudah semakin gelap dan mencekam ketika aku memasuki hutan tersebut. Jalan dihutan yang berlumpur dan licin disertai dengan suara suara raungan binatang yang semakin menghiasi perjalanan panjangku. Aku semakin mempercepat langkah kaki ku, hingga akhirnya aku tersandung dan kepalaku terbentur oleh benda keras yang mengakibatkanku tidak sadarkan diri.

Didalam keadaanku yang masih setengah sadar, aku melihat sesosok makhluk hitam pendek, dengan rambut hitam yang panjang hingga menyapu tanah, dan tangannya yang sangat panjang. Makhluk itu seperti sedang memakan sesuatu, sebuah benda yang ada di dalam kantong plastik belanjaku.

Aneh



Aku sedang beristirahat dikamarku, terdengar suara langkah kaki dari luar kamarku. "Tokk...Tokk...Tokk..." Suara ketukan pintu yang sangat pelan namun terdengar jelas oleh telingaku. Aku membuka pintu dengan perlahan, dan melihat kakakku berdiri di hadapanku. "Ada apa ka?" tanyaku. Mendengar hal itu, kakakku memasang wajah pucat dan berkata "Aku tidak mengetuk pintu kamarmu". Raut wajahku yang semula biasa saja kini berubah menjadi ketakutan setelah melihat bayangan hitam yang sedang menampakkan dirinya dibelakang kakakku. "K...Kka..." belum sempat menyelesaikan perkataanku, kakakku mulai berteriak "Andii! Dibelakangmu!" Aku langsung refleks menghadap kebelakang. Tapi tidak ada apa apa. Hanya seisi kamarku yang kosong melompong.

Setelah kejadian itu, aku terus memikirkannya. Ada sesuatu hal yang ganjil dibenakku, hal yang sudah biasa terjadi dan hal yang aneh bercampur menjadi sebuah kejadian yang buruk. Dan aku sangat yakin bahwa aku tidak gila.