Sabtu, 21 April 2018

Ma'nene


Angin sejuk menghempaskan rambutku yang tergerai lebat. Suasana malam yang dingin disertai dengan suara suara didalam kegelapan malam yang menemani malamku. Malam ini langit begitu cerah, bintang bintang menampakkan cahayanya ke Bumi, serta sinar rembulan yang terang menyinari kegelapan malam disini. Tepatnya di Tana Toraja. Aku sedang berlibur disini, melupakan semua kesibukanku dikota.

Malam ini aku ingin melihat lihat tempat ini. Aku berjalan memasuki perbatasan hutan yang gelap. Tidak ada pencahayaan, hanya sinar rembulanlah yang menyinari hutan tersebut. Sedikit samar, tapi aku yakin melihat bayangan seseorang disana. Aku berjalan mendekatinya. "Permisi, apakah ada orang disana?" tanyaku sambil sedikit demi sedikit berjalan menuju bayangan tersebut. Tapi, bayangan itu dengan perlahan menjauh dariku. Aku mengikutinya dengan hati-hati. Dilihat dari belakang ia sepertinya seorang perempuan berusia sekitar 60-70 tahun. Rambutnya yang panjang digerai serta banyak ditumbuhi oleh uban. Kulitnya sangat kusut dan kering. Ada warna putih kecokelatan ditangannya. "Sepertinya ia terkena luka bakar" pikirku. ketika aku ajak bicara, ia hanya diam saja.

Semakin lama ia berjalan menuju pedalaman hutan. Aku hanya bisa mengikutinya sampai sini, dan kembali menuju desa. Tapi didesa aku bertemu dengan rombongan warga. Bulu kudukku mulai berdiri ketika salah seorang warga berkata bahwa mereka sedang menggelar ritual Ma'nene.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar